Kamis, 11 Juni 2009

Sudut yang tak terlupakan

Saya terlahir di sebuah tempat perbatasan antara dua kampung di Cimahi. Kampung itu dulu menyenangkan, walau becek bila hujan atau berdebu menyesakkan bila kemarau panjang. Kampung itu tak pernah surut dalam bayang ingatan. Kampung itu namanya pojok, yang kukenal hanya dua; pojok utara dan pojok selatan, tidak ada pojok barat atau pojok timur.Ntah, sayapun tak mencari tahu untuk mengerti, kenapa?
Kini, setelah beberapa tahun berlalu, namanya pun tetap pojok. Yang berubah mungkin keadaan saja, status tak lagi kampung, naik derajat menjadi kota.